Negara Karunia Allah

Negara Karunia Allah
Negara Islam Indonesia

Sabtu, 04 Juli 2015

Pemerintahan Jokowi sebagai Persekutuan Komunis dan Liberalis

Madinah, 17 Ramadhan 1436 H

Bismillah,

Seperti yang kita ketahui bersama, pemerintahan NKRI yang berideologi Pancasila tidak pernah mempunyai dasar pijakan dalam menjalankan roda pemerintahannya, Pancasila sebagai Ideologi absurd (tidak jelas) dapat digunakan oleh siapapun sebagai jargon dalam gerakan politiknya. Seperti halnya ketika jaman Soekarno dijadikan sebagai dasar Marxisme-Marhaenisme, ketika jaman Soeharto dijadikan sebagai dasar ideologi Tiran Soehartoisme, dan paska Reformasi Pancasila menjadi dasar bagi para pimpinan NKRI menjadikan Ideologi Liberal untuk langkah-langkah Politiknya.

Saat ini, Jokowi yang dipilih rakyat awam menjadi boneka bagi para kader-kader Komunis Baru yang bersekutu dengan kaum Liberal kaki tangan Zionis-Amerika. Rakyat hanya dijadikan batu pijakan dan asset bagi negara, bukan subyek yang berhak dilindungi dan diadilkan. Rakyat dijadikan komoditas politik dan budak-budak yang tidak diberi hak hidup yang layak. Komunis sejak keberhasilan Lenin di Rusia hanyalah mampu memproduksi kaum Tiran, baik di Cina, Amerika Latin, Afrika, Arab, Asia tenggara (Vietnam, Kamboja, Myanmar/Burma), setiap saat mulutnya berbicara "Rakyat", dan pada saat yang sama rakyat di peras keringatnya sampai sehabis-habisnya.

Kader-kader Komunis mendapatkan tempat yang layak di tubuh partai PDI-P, sebagai partai pelanjut Ideologi Marhaenisme (Marxisme Indonesia) mereka tidak begitu sulit untuk hidup dengan nyaman didalamnya. saat ini kader-kader mereka sudah ditempatkan oleh Pemerintahan Jokowi di tempat-tempat strategis. Melalui Jokowi sebagai Boneka Megawati, mereka bebas mengotak-atik kebijakan pemerintahan NKRI hingga menjadikannya negara ini sebagai lahan uji coba kebijakan politik Komunis model Baru. Tidak jauh dari konsep Cina Daratan yang juga sebagai negara Komunis yang menggunakan gaya baru dalam pemerintahannya, mereka sama jahatnya dengan kaum Kapitalis Liberal yang sudah bercokol di Indonesia sejak masa Reformasi itu.

Kasus-kasus Tanah, Kasus BPJS ketenaga kerjaan, kasus Buruh Outsourching, para Pedagang kaki lima, dan kasus-kasus para Mustadhafin lainnya tidak pernah terselesaikan bahkan bertambah parah, rakyat bahkan saking terbiasanya di tindas sejak jaman Soekarno itu tidak pernah menyadari kebobrokan pemimpin-pemimpin mereka di NKRI. ini tragis.

Wahai para pejuang kebenaran, wahai kaum Mu'minin, wahai para Mujahidin.... janganlah kalian merasa nyaman dan tentram, para rakyat yang ditindas itu seperti kaum yatim yang tidak pernah punya pelindung sebelum tegaknya daulah islamiyah di Indonesia. Sebelum berlakunya keadilan hukum Allah dan RosulNya.
Sebelum hancurnya para Tiran-Thoghut laknatullah alaih sehancur-hancurnya, jeritan mereka rakyat banyak hanya bisa didengar oleh mereka yang hatinya telah terbasuh qur'an, bukan hati mereka yang telah dibanjiri dolar dan rupiah. Mereka rakyat banyak sudah terkuras oleh pajak dan barang mahal, jangan pernah lagi mereka dipaksa membayar infaq kecuali kalian mempunyai solusi yang layak bagi mereka.

Pemerintahan Jokowi yang lugu tapi penindas ini hanyalah bertahan beberapa tahun lagi sebelum digantikan, tapi kaum Liberalis dan Komunis akan tetap menjadi momok bagi rakyat jika NKRI masih berdiri di Indonesia. Islam yang seharusnya menjadi solusi saat ini hanya menjadi komoditas di TV ataupun Buku-buku Roman. Kaum muslimin sedang lalay dan mabuk kapital karena sistem jahil yang diterapkan. Mau sampai kapan kiamat wustho ini berlangsung? Jawabannya ada di tangan, kaki, kepala, mata, telinga, dan hati saudara-saudara... jangan sampai andapun wahai para pejuang islam....sama-sama tergilas jaman...tenggelam bersama kejahiliyahan mereka...dan itu yang akan terjadi. Kecuali anda Bangkit dan Kepalkan keyakinan bergerak berjuang secara Revolusioner untuk menumbangkan kaum Tiran yang baunya sudah busuk oleh darah dan keringat rakyat itu...

Manifesto-NII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar